Apakah kita termasuk orang yang sukses? Mungkin pertanyaan itu adalah sebagian yang kita pikirkan untuk perenungan eksistensi kita sebagai makhluk. Salah satu parameter yang bisa kita jadikan sebagai acuan untuk mengukur kesuksesan kita adalah kita mengetahui posisi kita terhadap diri kita sendiri, lingkungan dan Tuhan. Be Passionate dalam menghadapi segala ‘pekerjaan’. Tentunya perlu disadari bahwa tak ada yang mengetahui apakah seseorang passion atau tidak terhadap segala pekerjaan yang dihadapinya, kecuali orang tersebut dan Yang Maha Mengetahui. Karena itu dengan passion seseorang senantiasa menanamkan kesadaran terhadap diri sendiri terhadap suatu hal yang sedang dihadapinya. Ingatlah bahwa kita dianjurkan senantiasa sabar terhadap segala yang menimpa, baik sesuatu yang tidak menyenangkan maupun yang menyenangkan. Saat kita passion dalam mengerjakan sesuatu, lebih dari separuh langkah untuk memperoleh hasil terbaik sudah direngkuh.
Namun demikian, passion saja tak cukup. Dianjurkan agar setiap orang melakukan yang terbaik (Do the best) dalam mengerjakan segala hal. Parameter baik atau tidaknya suatu usaha yang kita lakukan, yang mengukur adalah lingkungan kita. Hal inilah yang mendasari pemikiran bahwa filosofi untuk senantiasa melakukan yang terbaik didasarkan pada asas kemanfaatan untuk lingkungan kita. Karena kita bagian dari lingkungan tersebut, Insya Alloh kita dapat merasakan manfaat dari apa yang kita berikan untuk lingkungan. Karenanya, semestinya kita tidak berpikir hal terbaik untuk dirinya sendiri, tapi berbuat terbaiklah untuk lingkungan kita. Sebaik-baiknya orang adalah yang memberikan manfaat buat orang lain. Yang perlu digarisbawahi adalah orientasi pemahaman melakukan yang terbaik adalah bentuk usahanya, bukan hasil. The perfect on effort memberikan makna bahwa terkait hasil diserahkan kepada Yang Maha Penentu Segalanya (tawakal). Perlu disadari bahwa, kita tidak memiliki kemampuan apapun tanpa kehendak-Nya. Seperti halnya setetes air di lautan yang luas, kita sama sekali tidak bermakna. Dalam suatu cerita, isi wejangan Dewa ruci kepada Bima mengatakanm bahwa siapa yang mengenal dirinya akan mengenal pula Tuhannya. Bukankah, Alloh sangat menyukai orang yang memberi manfaat utk orang lain. Saatnya kita memberikan makna.
Apakah kita sudah melakukan segala pekerjaan yang kita hadapi dengan kesungguhan hati? Apakah kita sudah melakukan segala pekerjaan dengan tekad usaha yang terbaik? Selanjutnya, kesadaran terhadap posisi diri kita dihadapan Tuhan tergambar dari apa yang kita berikan untuk orang lain (Give more). Bagaimana kita bisa memberikan manfaat lebih pada orang lain, lingkungan dan bangsa ini bahkan lebih jauh untuk seluruh alam, jika kita tidak pernah bersungguh-sungguh (passionate) dan melakukan yang terbaik (do the best) terhadap segala apa yang kita hadapi.
Nobody knows, the way it’s gonna be… We should :
- Be passionate
- Do the best
- Give more
and lean our hopes (only) on God.
Sejatinya, kesuksesan seseorang adalah kombinasi tiga hal yakni capaian kepuasan seseorang, manfaat bagi lingkungan, dan bertambah beratnya timbangan kebaikan dimata Alloh SWT.
Semoga kita termasuk golongan orang yang sukses. aamiin YRA.
(Image is cited from : http://ultimateyouthworker.blogspot.com/2012_07_01_archive.html)
5 responses to “BDG – Be Passionate, Do the best, and Give more”
definitely agree…
Satu kalimat yang ingin saya tambahkan :
Aku tidak bertransaksi dengan manusia…tetapi aku hanya bertransaksi dengan Alloh.
Dengan kalimat ini maka kesungguhan, usaha terbaik, dan kemanfaatan untuk lingkungan semata- mata tidak mengharap pujian dari manusia yang melahirkan sikap ria dan tidak tawadlu. Semua yg kita lakukan hanya semata karena Alloh karena aku hanya bertransaksi dengan Dia.
Exactly right… Thanks Pa Dudi 🙂
nice post pak 🙂
makasih Dila 🙂